Posts

Showing posts from December, 2021

Permasalahannya Adalah Aku Inginnya Kamu, Itu!

1. Menyertaimu Secinta-cintanya kamu padanya, sesayang-sayangnya Tidaklah serta merta membuatnya kejatuhan kewajiban 'tuk mencintaimu Tiadalah titah Tuhan yang mengharuskan dia menyayangimu juga Satu pun aturan tidak ada yang mewajibkan itu, ingatlah itu, pahamilah! Yang pasti adalah, jika dia mencintai laki-laki (atau perempuan) lain, Itu adalah hak asasinya, dilindungi oleh Undang-Undang, norma, adat istiadat Lalu misalnya dia menikah tidak denganmu, beranak-pinak bukan bersamamu,  Jelas itu wewenang dia dan Tuhannya, bukan urusanmu, bukan kehendakmu, jelas! Maka, sebelum terlambat menempatkan hatimu pada seseorang, Ketahuilah tiada kepastian dia akan menyertai hatimu itu dengan hatinya juga Yang satu pasti adalah bahwa Tuhan yang akan selalu menyertaimu, hatimu, dirimu, selalu Maka sertakanlah Tuhan dalam hatimu, saat mencintai, menyayangi, bawalah Dia, kemana-mana, mintalah petunjuk dari-Nya, mintalah untuk ditunjuki ke jalan-jalan yang diridhai-Nya, cukup itu saja. 2. Percuma

Suara-Suara

1. Suara Rahim Ibu Tidak ada suara, Sepi. 2. Suara Alam Kubur Sunyi, sunyi, sunyi, Diam, diam, diam. 3. Suara-Suara Yang ku takutkan bukan suara-suara tinggi Namun, sunyi, senyap, yang menerkam bunyi-bunyi Suara itu, suara saat ku tak bisa bersuara, Suara-suara diam, suara-suara, mati

Dialog

1. Bila Bila suatu saat cerita ini berakhir, Dan kau berkata padaku: "Aku pergi dulu, tanpaku, kamu gapapa kan?" Sambil menatapku, tersenyum tipis-tipis bidadari Maka aku akan berkata, tegas-tegas: "Gak, aku gak gapapa, aku papa, papa sekali" Di dalam hati, kepada kodok yang melintas, Di becekan jalan berlubang tempat kita berpisah. 2. Mewarnai Pelangi Kau bertanya padaku: "Apakah mungkin kita melukis awan?" "Bisakah kita mencorat-coret langit?" "Atau mengatur bentuk tetes hujan?" Aku jawab dengan jujur: "Kita bisa melukis awan, mencorat-coret langit" "Mudah pula mengatur bentuk tetes hujan" "Bahkan, kita bisa mewarnai pelangi jika kau ingin!" Kau bingung: "Bagaimana mewarnai pelangi, dia sudah berwarna!" Aku jawab: "Kita ganti saja warnanya, sesuka kita, bisa kok!" Aku dan kau terdiam, tertawa kecil,  Sembunyi-sembunyi di kamar kita, sendiri-sendiri, Bercorak otak bergaris-garis khayal,

Radiasi Sinar Gamma

Usik Sik, asik, usik-usik, asik Lu asik, gua santai Lu usik, gua bantai Asik-asik, anjay Bebas Burung-burung terbang bebas, Manusia, pria dan wanita, do  seks bebas Ronaldo mengambil tendangan bebas Sebebas-bebasnya kalian sajalah! Bebas, bebas, aku bebas, kawan-kawan, bebas! Tenggelam Redup lampu, awan yang kelabu Pikiranku, hatiku, rinduku, jadi satu Tenggelam aku dalam kamar pilu-pilu  Bersama mimpi-mimpi, musim salju-salju Kemarau, biru, hijau, waktu-waktu yang berlalu One , two , three ,  four, five, and now I'm twenty two Sajak Telekomunikasi Media sosial menghubungkan kita, mensatukan yang dua, mesk lebih sering menduakan yang satu Karena tanpa mereka, di ruang nyata, kita malu bersapa, di aslinya, dia biasa bisu diam-diam saja Yang tadinya panjang-panjang kata, jadi enggan bertegur tertawa, awkward  aslinya, yang tadinya wkwkwk Kita terbuka di dunia maya, berlindung di balik layar cerah memanjakan mata, di dunia nyata, kita tidak bisa berlindung lagi, lelah tampil apa adany