rhyme of commuter line.

---

[menulis kehidupan]

karena hidup bukan tentang:

yang kamu suka;

atau tidak suka

juga hidup bukan pilihan:

yang kamu inginkan;

atau harus dipaksakan

sebab hidup adalah perihal:

menjalani dengan keikhlasan

mensyukuri yang di genggaman

dan bersabar sepanjang perjalanan

---

[memulai kembali]

tidak peduli seberapapun panjang daftar kesalahan,

atau seberapapun banyak waktu yang terbuang

selama masih hidup, 

artinya masih ada kesempatan mengulang

menjadi lebih baik, memulai kembali, berulang-ulang

harapan adalah pupuk kehidupan,

bunganya adalah kesempatan-kesempatan,

buahnya adalah kebaikan-kebaikan,

yang dirimu harus lakukan adalah:

menanam kembali, memulai kembali,

jika layu, siram kembali, jika mati, hidupkan kembali;

pohon-pohon kehidupan itu,

yang akan kamu panen buahnya, nantinya.

---

[di dalam bis]

yang sekarang berada di dalam bis,

hidupnya berat jika membayangkan ada di pesawat,

sebab jelas-jelas di dalam bis

dan,

sebab jelas-jelas di dalam bis,

hidupnya ringan jika membayangkan ada di dalam bis,

tinggal memilih saja,

ingin hidup yang berat,

atau ringan-ringan saja?

ingin ada di pesawat, atau di dalam bis,

jika kamu jelas-jelas sedang naik bis?

---

[kesadaran yang penting]

memahami bahwasanya jalan tidak selalu lurus saja,

menyadari kalau semua mimpi tidak bisa jadi nyata,

tetapi meskipun begitu saat ini semua baik-baik saja

dan tidak semua pucuk yang dicinta, ulamnya akan tiba,

namun di setiap pintu-pintu yang tertutup, 

adalah bukaan bagi jendela di sebelah-sebelahnya.

adalah kesadaran yang penting, sepenting-pentingnya.

dan itu adalah intisari iman: Dia tahu, kamu tidak.

dan itu adalah intisari hidup: dijalani saja, sebaik-baiknya

---

[bulan]

bahkan selama apapun bulan menantikan matahari,

mereka tidak akan pernah bertemu, 

sebab takdirnya begitu.

bulan untuk malam,

matahari bagi siang.

malam bagi bulan,

siang untuk matahari.

kasihan bulan,

namun lebih kasihan matahari:

sebab diam-diam juga menunggu bulan.