Nada-Nada Cinta: Sekumpulan Sajak
I. Sajak Ingin Aku Tanyakan Padamu Ini adalah sebenar-benarnya, sejujur-jujurnya Ini sudah di ujung jari, di ujung lidah, di ujung seluruh ujung ragaku Ingin betul rasanya aku paksakan, beranikan diri untuk bertanya: "Apakah kamu masih sendiri?" "Jika tidak, dengan siapa kamu saat ini?" "Sudah sejauh mana hubunganmu?" "Apakah masih ada ruang untukku?" "Mungkinkah aku menyatakan rasa kepadamu?" "Akankah hadir balasan yang sama dari kamu?" Setiapnya telah matang dipikirkan, tinggal disampaikan Bisa aku tanyakan itu padamu, atau temanmu, teman dekatmu yang aku kenal Ah, banyak sekali alternatif... Tapi kenapa aku tidak mampu menanyakan itu semua? Mungkinkah sejatinya aku takut pada jawabannya, Atau, aku sudah tahu jawabannya dan tidak ingin menanyakannya, Atau, atau, atau, atau, atau, banyak sekali pula alasanku ini! II. Nada-Nada Cinta Nada-nada itu kadang bersenandung damai Lain hari bergemuruh berisik menggangguku Melodinya m...