Posts

Tentang Awal-Akhir

Bertemu Kapan kita dapat bertemu? Berbicara, panjang dan lebar Memutuskan akhir, menciptakan awal Supaya bila bersama, kita dapat berjalan bersama Supaya bila tidak bersama, kita dapat tidak berjalan bersama Mendebat Takdir Dia mendebat takdir Tuhan, Menyalah-nyalahkan bumi dan isinya, Mengutuk teman sejawat yang lebih hebat, Membanding-bandingkan diri dengan yang lain, Supaya luntur keyakinannya, pupus harapannya, dan mati Persimpangan Kita pertama bertemu di persimpangan Hujan-hujan, mendung, berlarian di persimpangan Berpapas-papasan berkali-kali di persimpangan  Bertatap-tatap malu di persimpangan Berdiam-diam diri saja di persimpangan Menyia-nyiakan setiap kesempatan di persimpangan Akhirnya kita berpisah di persimpangan Memulai awal baru masing-masing di persimpangan Oh, persimpangan, penuh kenangan,  Awalku, awalmu, akhirku, akhirmu, di persimpangan Pada Awal, Pada Akhir Pada awalnya, mendung turun dan gelap Pada akhirnya, turun hujan, rintik atau deras    ...

Cinta, Cinta, Cinta

Keliru Bahkan Pada Hal-Hal yang Sederhana Manusia, makhluk yang lemah itu, di sana itu. Dia amatlah bodoh, sampai-sampai dia bisa keliru bahkan pada hal-hal yang mudah saja. Misalnya, tentang cinta. Kau tahu, betapa banyak mereka yang jatuh cinta dengan motif yang keliru, atau setidaknya tertukar. Mereka tidak mampu membedakan: Yang mana, Mencintai Dia karena dia, Dengan yang mana, Mencintai dia karena Dia. Lalu bagaimana membedakan antara dua itu? Simpel saja teorinya, sulit aplikasinya: Jika mencintai Dia karena dia, maka manusia-manusia itu akan lebih dekat kepada dia, ingatnya hanya kepada dia, alih-alih kepada Dia. Bahkan bukan tidak mungkin, manusia itu malah menjauh dari Dia, karena ingin dekat dengan dia, malah pergi dari Dia, demi menjemput dia. Jika memang mencintai dia karena Dia, maka manusia-manusia secara sadar akan berusaha dekat sedekat mungkin kepada Dia, alih-alih memikirkan dia terus-terusan. Bahkan, pun ketika Dia tidak menghendaki dia menjadi milik manusia itu, man...

Tuhan, Maaf Aku Telah Dzalim Pada Diriku Sendiri

Berdoa Aku sibuk berdoa, memohon perihal keinginan-keinginan yang tampak menyenangkan Sampai-sampai, aku lupa bahwa Tuhan hanya memberikan apa-apa yang aku butuhkan, Dan yang demikian lah yang terbaik, lagi kelak menjadi sumber ketenangan satu-satunya QS. Al-Qasash: 24 رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ "Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku." Astaghfirullahaladziim . Bersabar Bersabar tidak semudah kelihatannya, atau diucapkannya, atau terdengarnya Jauh dari itu semua, bersabar sangatlah sulit dan butuh konsistensi level tinggi Rasulullah ﷺ bersabda,  "Sabar itu ada empat macam; sabar dalam menjalankan fardu, sabar dalam menghadapi musibah, sabar menghadapi gangguan manusia, dan sabar dalam kefakiran." Bersabar lah dalam menjalani yang benar,  Bersabar untuk menjauhi yang salah,  Bersabar menangkal pengaruh buruk lingkungan,  Bersabar dalam menghadapi musibah dan kesulitan yang tampak tia...

Puteri Malu dan Satria Baja Hitam.

Puisi Untuk Perempuanku Yang Malu-Malu Hai, perempuanku Dimana pun kamu saat ini, Siapa pun kamu yang sebenarnya, Kapan pun kamu tiba kepadaku, Aku ingin berpesan kepadamu: Tingkatkan lah sebisa-bisanya rasa malumu, Tutuplah wajahmu dari mereka yang bukan mahrammu, Jadikan malu-malu sebagai pelindung dirimu, Panjangkanlah tudungmu sampai menutupi dadamu, Malu lah pada kehormatan yang harus kau jaga, Longgarkan lah pakaianmu supaya tidak berlekuk dia dibuatnya mengikuti tubuhmu, Malu lah pada Tuhan Yang Mahakuasa, yang memuliakan derajatmu, Perempuanku Jauhkan dirimu dari bertemu, bercengkrama, apa pun itu dengan sejenisku yang bukan mahrammu, lindungi dirimu, aku mohon sekali! Sehingga: Semoga kau dijauhkan dari yang mengurangi hormatmu, Semoga kau dilindungi dari yang merusak keindahanmu, Semoga kau dibentengi Tuhan dari laki-laki yang menyesatkan, yang nafsunya dia umbarkan dalam kata-kata manis, ajakan-ajakan bertemu tanpa maksud yang jelas, dan yang mengikatmu dalam ikatan tanpa ta...

Meriang: Merindukan Kasih Sayang

  I. Merindukan Kasih Sayang Temanku, di antara seluruh jenis manusia di muka bumi, remaja tanggung seperti kita adalah yang paling mudah meriang. Panas, dingin, berkeringat, demam, tidak jelas gejalanya, namun dirasakan setiap hari. Terkadang sudah menjaga pola tidur, makanan, rutin berolahraga, masih saja kerap tiba-tiba meriang menyerang. Rupa-rupanya, setelah kita coba perhatikan kembali, meriang ini bukanlah suatu penyakit raga, melainkan penyakit dalam hati: meriang, alias merindukan kacih chayanq .  Seringkali diri kita dihinggapi perasaan untuk mendapatkan kasih sayang, mulai dari orang tua, teman kerja, teman kuliah, tetangga, keluarga besar. Bahkan, hati ini inginnya dikasihi seluruh makhluk hidup termasuk kucing jalanan atau bunga kertas di pinggir tol. Perasaan ini selanjutnya mayoritas berakhir menjadi bumerang bagi hati dan diri kita. Harapan yang tinggi untuk dikasihi dan disayangi seringnya berakhir tragis. Mereka yang diharapkan mengasihi, ternyata sama s...

Sang Penulis

Prolog Kita dapat melihat banyak bertebaran cinta-cinta di muka bumi ini. Sebagaimana kata kerja lainnya, cinta memiliki subjek dan objek, yaitu yang mencintai dan yang dicintai. Melalui tulisan ini, aku berusaha untuk menuangkan pikiranku mengenai subjek dari cinta, yaitu mereka yang mencintai. Dalam hematku yang amat hemat, pada tulisan ini aku coba sampaikan perumpamaan yang ku ciptakan untuk menggambarkan jalan pikiran sang pencinta. Terlepas akurat atau tidak, setuju atau menolak, tidaklah jadi masalah karena semua tentunya hanya dari sudut pandang pribadiku. Selamat menikmati! Babak 1. Sang Penulis Teman-teman, pada suatu sore, aku terbangun dari tidur dan berpikir mengenai mekanisme jatuh cinta. Ku pikirkan bahwa sejatinya orang yang jatuh cinta itu seperti seorang penulis—apa pun yang dia tulis. Sang penulis ini berkarya dengan sebatang pena, semangkuk tinta, di atas hamparan kertas-kertas bertebaran dimana-mana.  Babak 2. Alat Menulis Pena, pena-nya adalah hati nurani temp...

Nasehat dari Mereka

Diriku, pupuskanlah seluruh harapan dalam hatimu, bahkan kepadanya yang ke dalamnya kau terjatuh, esakanlah harapan itu hanya pada Tuhan sebab Ali bin Abi Thalib berkata: "Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia." Dan peringatan dari Imam Syafi'i yang mewanti-wanti: Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya sebuah pengharapan. Supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain DIA. Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu kembali berharap kepadaNYA. Lalu, perhatikanlah Nabi Saw. menyampaikan bahwa: "...Ketahuilah, kalau seandainya umat manusia bersatu untuk memberikan kemanfaatan kepadamu dengan sesuatu, niscaya mereka tidak akan mampu memberi manfaat kepadamu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tentukan untukmu.   Dan kalau seandainya mereka bersatu untuk menimpakan bahaya kepadamu dengan sesuatu, niscaya...