Perempuan Manis yang Tersenyum di Musim Semi

I.
Kamu yang berparas cantik
Bergaun jingga motif tulip
Berpita jingga kerlap-kerlip
Mari ikut denganku
Menemuinya, melepas beban di hatinya
Membuang keluh dibalik rindu-rindunya

Lihatlah dia, kantung matanya
Tataplah dia, resah di tiap tingkah bodohnya
Besuklah dia, temui tiap jengkal harap-harapnya
Katakan sejujurnya, sampaikan

Katakan "Maaf, telah membuatmu menunggu"

II.
Jangan, biarkan dia lelah menanti
Biarkan saja dia mati ditelan salju tahun ini
Biarkan kakinya lelah berlari-lari mencarimu
Tinggalkan saja dia bersama rubah yang siap memangsanya
Bersama cekam dingin yang menggerogoti organ dalamnya

Kamu jangan mendatanginya
Dia lebih baik mati seperti itu
Daripada harus memahat luka di langit-langit kamarmu
Mencuri waktu-waktu menjelang tidurmu
Menghabisi jengkal-jengkal mimpi indahmu

Jangan!
Jangan sampai terjadi padamu!

III.
Pagi ini kamu terlihat cantik sekali
Tersenyum manis, cantik sekali
Menari-nari kecil di sepanjang jalan, cantik sekali
Menatapku hangat, menyapa, bercakap-cakap, cantik sekali

Terima kasih.



Comments

Popular posts from this blog

2023: Sebuah Rangkuman

Ode of A Farewell.

[[let's talk about love, once again]]