Sriwedari: XXX

Sriwedari: XXX

Mana mungkin tiada rasa,

jika melihatmu berlalu saja,

sudah membuatmu bahagia


Mana mungkin aku mampu menahan perasaan suka,

kala kuingat momen-momen kita bertatap mata,

atau waktu kuputar kembali masa kita berdua, 

berdiskusi tentang apakah satu tambah satu selalu adalah dua


Dan kini aku pikir kita sudah cukup lama berjalan,

untuk saling mengetahui dengan jelas apa yang masing-masing ingin sampaikan


Namun, apa yang bukan waktunya maka biarlah bukan waktunya

Kemudian yang bukan takdirnya maka biarlah bukan takdirnya

Tidak mengapa sama sekali, tidak apa-apa, sama sekali tidak apa-apa


Aku tidak tahu apakah aku akan menemukanmu, lagi

Jika saja ini adalah akhir, mungkin memang ini yang terakhir

Ingat-ingatlah pesanku, duhai Sriwedari, perempuanku:


Jadilah perempuan yang baik hatinya, cantik akhlaknya

Pahamilah apa-apa yang belum engkau pahami

Maknailah semua yang telah kau lalui dengan makna-makna paling penuh arti

Kuatkanlah hatimu, untuk menghadapi segala yang akan terjadi 


Jangan mudah menangis!

Jangan mudah membuat orang lain menangis!

Jangan mengambil hati sesuatu yang hatimu tidak mampu menahannya!

Jangan, sebaiknya jangan, ya?!


Akhirnya, seperti selalu aku yakini--dan aku harap kamu meyakininya juga

Bahwa yang terbaik akan bertemu dengan yang terbaik, tidak mungkin salah

Maka, berbaik-baiklah dalam segala hal, sebaik-baiknya

Supaya hanya kebaikan-kebaikan yang datang padamu, dan seterusnya begitu


Demikianlah semuanya, Sriwedari

Dan tidak bosan-bosannya aku mengingatkan:

Seperti biasanya, setidaknya sampai saat ini,

Kamu selalu memiliki ruang di hatiku!

Semoga di hatimu juga masih ada ruang unttuku, 

Setidaknya sampai saat ini!

---

(Tulisan ini adalah remake dari pesan penulis kepada penerimanya, tulisan asli dibuat pada 24 Maret 2017 dan belum direncanakan akan dipublikasikan karena berbagai faktor)







Comments

Popular posts from this blog

2023: Sebuah Rangkuman

Ode of A Farewell.

too fall, too love.