lamunan dan lembayung malam

[prolog: yah, begini aja]

kok bisa-bisanya dulu nulis panjang lebar,
sekarang mah begini aja lah, segini aja

[gagal]

untuk apa ada hari esok,
jika sudah gagal sejak hari ini.

[lowest point]

I'm at my lowest point,
And I'm afraid that I can't climbing back.

[tidak dijual]

ada yang tidak dapat dibeli,
juga tidak dijual,
adalah waktu.

[maafkan]

maafkan aku,
sebab tidak merasakanmu

[kapan nikah?]

kalau ditanya begitu,
kesannya seperti diburu-buru

tapi jika selalu dijawab "belum tahu"
lalu nikahnya kapan?

dan dijawablah lagi, "belum tahu"
haha.

[merencanakan]

kapan datang ke ayahnya?
kapan menyambangi rumahnya?

kapan nikah?
kapan punya anak?

kapan beli rumah?
kapan beli mobil sendiri?

kapan mulai investasi?
kapan mulai mandiri?

kapan umroh?
kapan naik haji?

kalau jawabannya tidak disusun mulai hari ini,
maka semuanya hanya akan jadi: kapan-kapan.

[jika sudah siap]

kapan?
jika sudah siap nanti

kapan siapnya?
kapan-kapan

kalau tidak dipersiapkan,
kapan siapnya?

[jauh]

kamu sudah terlalu jauh,
sampai-sampai tidak dapat lagi aku hirup harummu,
atau aku kunjungi hatimu, dan isi-isi di dalamnya,
dan aku tidak suka kita begitu.

[ah]

ah, anjir
gak pede banget gua!

[tidak keren]

apa yang selama ini lo pikir keren,
ternyata gak keren-keren amat, kan?

yah, entah emang karena lo gak bersyukur,
atau emang di dunia ini gak ada yang beneran keren aja,
atau karena dua-duanya, bisa jadi.

[epilog]

dadah.
bye bye.
see u!

[sibuk]

bukannya sibuk,
tapi pura-pura sibuk

sebab bukannya tidak ada waktu,
ini hanya tidak ada pengaturannya saja

bukannya tidak suka, 
tapi mungkin memang tidak serius saja
lantas, kenapa tiba-tiba membahas ini?
apa hubungannya?

Comments

Popular posts from this blog

2023: Sebuah Rangkuman

Ode of A Farewell.

[[let's talk about love, once again]]