Di Antara Jatinangor dan Ganesha
Rahasia Kecil
Aku ingin sekali, menceritakan a sampai z, kepadamu
Lalu tidak lah aku ceritakan pada yang lain, satu pun
Biarkan itu menjadi rahasia kecil kita, yang istimewa
Dariku, untukmu, tidak untuk yang lain, rahasia kecilku
Tolong jaga baik-baik, jangan sampai ada yang tahu, ya!
Kalau kamu ingin sebaliknya, boleh saja sesukamu, oke?
Bersyukur
Aku melihat pria tampan bahagia, aku pikir bahagia harus tampan, sampai aku melihat pria buruk rupa yang jauh lebih bahagia
Aku melihat pejabat tinggi tersenyum lebar, aku pikir tersenyum hanya untuk pejabat tinggi, hingga aku melihat pegawai rendahan tersenyum jauh lebih lebar
Aku melihat pengusaha kaya raya bersuka cita, aku pikir kebanggaan muncul dari harta benda, sampai tiba waktuku melihat pengemis miskin bersuka cita jauh lebih ceria lagi
Aku melihat cendekiawan cerdas berbangga hati, aku pikir kebanggaan mutlak milik otak-otak cerdas, hingga aku melihat si pandir lugu berbangga dengan kepandirannya
Aku melihat, bahwa bahagia milik siapa saja, tidak peduli tampan atau buruk rupa
Aku melihat, bahwa tersenyum tidak harus menunggu jadi pejabat tinggi, pegawai rendahan pun bisa tersenyum
Aku melihat, bahwa suka cita tidak harus kaya raya, miskin pun boleh saja suka cita
Aku melihat, bahwa kebanggaan bukan hadir dari kecerdasan, orang bodoh pun boleh berbangga
Aku melihat, aku melihat, dan aku melihat, dan aku merasa bodoh. Seharusnya, jika aku sadar tentang observasi ini lebih awal, aku bisa lebih bahagia, penuh senyum, suka cita, berbangga, bahkan sekalipun aku tidak punya apa-apa.
Perjalanan
Aku seringkali bertanya-tanya,
Kemana hidup akan membawaku?
Apa rahasia dibalik perjalanan yang aku lalui?
Akhirnya akan seperti apa, bahagia, atau duka?
Dibalik ujian saat ini, apakah akan ada hadiah saat itu?
Perjalanan, apa yang dikandung di dalammu?
Apa yang ingin kau lakukan pada diriku ini?
Tolong, beritahu aku!
Jangan, jangan kau paksa aku berjalan dalam gelap!
Jangan, jangan biarkan aku resah dan gelisah selama berjalan di jalan yang kau tunjukkan!
Lalu perjalanan menjawab: "Yakinlah, kemana pun aku membawamu, itu untuk kebaikanmu, bersabarlah dan tekunlah dalam jalanku, ikuti arahanku, jauhi jalan-jalan yang ku larang. Keselamatan bagimu, janjiku!"
Maka aku pun terdiam, dan tetap gelisah, tetap takut, tetap bingung, tapi kakiku mau tidak mau tetap berjalan, bersama waktu dan tempat yang disediakan Sang Perjalanan. Oke, aku serahkan diriku padamu, duhai paduka Perjalanan!
Puisi Pendek Tentang Keterlibatan
Pernahkah anda mengutuk kejahatan?
Sedang tanpa sadar anda secara langsung atau pun tidak langsung, sebenarnya terlibat di dalamnya, lalu etiskah anda mengutuknya?
Sebaliknya, pernahkah anda membanggakan kebaikan?
Sedang sedikitpun tidak ada kontribusi anda dalam kebaikan itu, maka pantaskan anda membanggakannya?
Mari evaluasi diri kita, peran kita pada lingkungan
Bisa jadi, keterlibatan kita yang memperburuk keadaan
Sedang pun bisa jadi, nihil sama sekali keterlibatan kita dalam usaha memperbaikinya
Astaghfirullahaladziim
Comments
Post a Comment