Equilibria
Ternyata, menjadi yang "paling", "the most"
Itu bukanlah yang "the most difficult".
Justru, menjadi "biasa-biasa saja", "ordinary"
Itu yang paling sulit untuk dilakukan, direalisasikan
Mencintai sesuatu, seseorang, dengan "B aja",
Atau membenci sesuatu, seseorang, dengan "B aja",
Nah, yang itu-itu dia yang sulit
Kenapa? Karena hati ini seringnya condong,
Entahlah condong ke Barat atau ke Timur,
Berada di pertengahan itu yang justru butuh usaha, butuh kontrol.
Hati ini seringnya seperti neraca sayur:
Kalau tidak berlebih-lebihan maka berkurang-kurangan, sulit betul jadi pas antara dua sisi dari neraca itu,
Hati ini seringnya:
Kalau sudah suka ria, berhura-hura, melampaui batas
Jika berduka cita, galau bombai, melampaui batas
Adapun Tuhan, sesungguhnya amat mencintai mereka yang membatasi diri atas segala sesuatu
Mencoba mencapai equilibria dalam segala takdir yang Dia berikan kepada kita, supaya menjaga hati kita
Dan membeci mereka yang berlebih-lebihan, membiarkan hati mereka bergerak semau-maunya.
Yah, jika dipikir-pikir, memang berlebihan itu tidak baik, seringnya berakhir penyesalan dan sakit yang "sustain", kecuali dalam beriman dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Membolak-balikkan Hati.
Comments
Post a Comment