Tau gak, sih?
Menyederhanakan Kebahagiaan
Aku pikir, akan sangat membahagiakan
Jika seseorang mampu menyederhanakan bahagianya
Dia permudah dirinya untuk bisa bahagia,
Misalnya dengan tidak menggantungkannya pada orang lain, cukup pada diri sendiri saja
Atau bisa melalui tidak menyandarkannya pada besarnya upah per bulan, cukup pada rasa syukur dengan yang ada
Lainnya, dengan tidak menunda-nunda kebahagiaan itu sendiri sampai waktu tertentu, bahagia saja sejak saat ini juga, sebisa-bisanya
Ah, betapa bahagianya!
Merumuskan Kecantikan
Anggaplah kecantikan datang dari fisik,
Oke, anda tidak setuju? Juga dari hati?
Bolehlah
Tidak cukup sampai disitu katanya,
Ada lagi? Akhlak yang indah, tutur kata yang lembut?
Terserah anda saja
Yang jelas, jika ada yang cantik,
Lalu dia sungguh-sungguh malu-malu,
Melangkah dengan ragu-ragu, tersipu-sipu
Maka malu-malu itulah pangkat dari kecantikan yang sudah ada, mengalikan kecantikan itu berkali-kali lipat, menjadi jauh lebih bernilai harganya!
Bagaimana kalau kecantikan adalah bilangan negatif?Dan malu-malu adalah ganjil sehingga hanya mengecilkan nilai kecantikan itu sendiri?
Dan kondisi ini, itu, dan yang disana, apakah tidak apa-apa?
Entahlah, aku tidak peduli!
Yang jelas, dengan malu-malu, kecantikan menjadi jauh, jauh sekali lebih bernilai harganya,
Setidak-tidaknya menurutku, entahlah apa pendapatmu aku tidak peduli!
Pertanyaan-pertanyaan
Jika suatu hari ada yang bertanya padamu:
"Kapan nikah, beli rumah, investasi, hidup mapan?"
Dan pertanyaan lain yang kamu pun tidak tahu jawabannya.
Jawab saja,
"Entahlah, hanya Tuhan yang tahu."
Dan mintalah si penanya untuk menanyakannya ke Tuhan, dan menginfokan jawabannya padamu.
Sepertinya begitu lebih praktis dan solutif.
Makan Durian
Hidup ini seperti makan durian,
Untuk bisa sampai ke buahnya, harus mengupas kulitnya
Supaya bisa cicip-cicip dagingnya, perlu hati-hati dalam membukanya
Dan, hidup ini seperti durian,
Ada yang suka, dan ada yang tidak,
Yang suka tidak peduli betapa susah membuka kulit durian, karena tahu enaknya daging buah di dalamnya
Yang tidak suka, aduh baru mencium harumnya saja sudah mual bukan main, langsung buru-buru pergi
Tapi, hidup ini tidak sepenuhnya seperti durian,
Kamu bisa memilih memakan durian, jika kamu mau
Kalaupun tidak, masih banyak pilihan: salak pondoh, pisang raja sereh, atau mangga gedong gincu.
Selamat hari kesehatan mental sedunia, ya!
Janji-janji
Aku sangat benci dengan janji-janji
Komitmen? Ih, mendengarnya saja aku sudah jijik!
Dan lain-lainnya yang bersifat terikat,
Aduh, nggak banget, deh!
Ayolah, hidup ini tidak seperti grafik lurus
Jangankan lurus, tren nya saja nyaris tidak ada
'Kan kita juga tahu, betapa sulitnya memprediksi people behavior, no, gak ada rumusnya!
Manusia, orang, bisa jadi hewan, adalah makhluk yang diskrit, datanya harus diambil per titik, tiap waktu
Mereka tidak stabil, sama sekali tidak, dan juga tidak bisa ditebak-tebak
Jadi, menurutku jangan banyak berjanji, buat komitmen, keterikatan, sebelum mempersiapkan satu: siap untuk segala kemungkinan terburuk.
Atau opsi lainnya, berjanjilah hanya untuk periode yang pendek, seperti yang dilakukan Dilan pada Milea: "Aku belum mencintaimu sekarang, gak tau kalo nanti sore!"
Nah, yang begitu kayanya jauh lebih aman dan tidak membuang-buang rasa harap banyak orang, terutama dia yang itu, yang sudah banyak kata dan janji terbuang tanpa ada kejelasan *lahhh
Menjalani Hidupmu Sendiri
Kecuali yang berencana mengatur hidupmu itu mau dikubur bersama denganmu kala kamu tidak hidup lagi, jangan biarkan dia mengatur-atur hidupmu seenaknya saja!
Malam
Malam tidak bisa mendahului siang,
Juga tidak bisa mengejar pagi,
Maka ketika datang malam,
Sia-sia saja mengharap segera datang pagi dan siang,
Tidak akan datang, kecuali sudah waktunya,
Nikmati saja malamnya, semaksimal mungkin!
Comments
Post a Comment