[[bagaimana seharusnya manusia jatuh cinta: part 2]]

[[bahkan]]

aku ingin mencintaimu,
bahkan ketika kau tidak pernah sama sekali mencintaiku

aku ingin menyayangimu,
bahkan meskipun aku tahu kau tidak pernah menyadari betapa aku menyayangimu

aku ingin mengingatmu,
selalu, bahkan di saat-saat kau berusaha sepenuhnya melupakan, berpura-pura tidak pernah mengenaliku

aku ingin memilkimu,
selamanya, bahkan ketika kau sejadi-jadinya ingin menjauh, menyingkirkanku dari pandanganmu

aku ingin mendapatkanmu, bersamamu 
bahkan meskipun aku jelas-jelas mengetahui bahwa kau bukanlah takdirku, dan kita memang tidak digariskan bersama

namun aku tidak sekalipun terbersit untuk memaksakan semua keinginan-keinginan itu, sama sekali tidak
bahkan seberapapun aku mengejar-ngejar kamu, memimpikan kamu, mendambakan kehadiranmu di hidupku, tidak akan aku paksakan semuanya itu

sebab bahkan ketika kamu benar-benar memaksakan segala sesuatu dalam hidupmu, pada akhirnya:

"yang menjadi milikmu, bahkan sejauh yang kau tidak mampu melihatnya sama sekali, tetap akan mengejar, mendatangimu bahkan di situasi saat kau tidak pernah membayangkan semua itu"

"dan sebaliknya, kalau yang bukan menjadi kepunyaanmu, meskipun sudah sampai kau mengecapnya, hampir menyentuhnya, ketahuilah bahwa dia tidak akan pernah benar-benar sampai pada dirimu"

[[amnesia]]

sama seperti bahwa manusia tidak pernah sempurna dalam mengingat-ingat,
manusia juga tidak pernah sepenuhnya mampu melupakan memori-memori,

sebetulnya mereka tidak pernah mengingat segala hal yang tidak ingin mereka ingat, oleh sebabnya bisa jadi mereka melupakan begitu saja hal-hal yang seharusnya diingat penting

pun perihal melupakan, mereka tidak pernah mampu melupakan, jika tidak benar-benar berusaha, hal-hal yang ingin terus mereka ingat, sekalipun mungkin bukan sesuatu yang sebenarnya layak untuk diingat

maka perihal mengingat dan melupakan,
tidak perlu lah kita memaksakan mereka untuk melakukannya,
biarkan manusia diberikan sedikit kebebasan untuk memilih: mana yang harus diingat, dan mana yang pantas dilupakan

sialnya, manusia tidak pandai dalam memilih apapun dalam hidupnya: yang baik pantang diingat, yang menyakitkan malah tinggal tak mampu dilupa.

kasihan sekali mereka itu.

[[pilihan]]

kau tidak akan pernah bisa menjadi mawar yang cukup indah,
bagi dia yang menginginkan bunga matahari,

dan kau pun tidak pernah menjadi bunga matahari, buat apa juga menjadi demikian
sebab ketahuilah bahwa kamu sejatinya sudah ditakdirkan menjadi mawar yang paling indah

maka menantikan penggemar bunga matahari memetikmu adalah sebuah kesia-siaan,
dan menolak pencinta mawar yang datang kepadamu juga bukanlah hal yang cukup bijaksana

hidup adalah pilihan, dan selalu berisi pilihan-pilihan,
maka pilihlah yang sesuai dengan dirimu, apa adanya.

yang menjadi milikmu, menemukanmu, dan saling menemukan satu sama lain,
selalu seperti itu, selamanya.

[[tiba-tiba]]

dia membuatmu jatuh cinta lagi,
tiba-tiba jatuh cinta, 

dia membuat hidupmu berwarna kembali,
tiba-tiba hitam jadi pelangi,

dia membuat hidupmu cerah ceria,
tiba-tiba mentari pagi menyinari,

dan kembang-kembang bermekaran,
tiba-tiba mewangi menguar aromanya

dan langit berubah jingga,
tiba-tiba hujan berhenti, kelabu membiru

dan hatimu terbuka, seluas-luasnya,
tiba-tiba menerima dia sepenuhnya,
yang datang dengan begitu tiba-tiba

tiba-tiba kamu, dirinya menjadi bersama-sama,
dan kamu berdoa:
"semoga seterusnya, sampai tiba-tiba aku, kamu, 
menyatu seutuhnya, menjadi kita".

tiba-tiba, dia pun mendoa yang sama,
dan kalian saling tersenyum tipis, menatap sedikit banyak satu sama lain, sampai akhirnya beradu pandang, menyadari, bahwa segala hal yang tiba-tiba ini, adalah apa yang sudah seharusnya, dan memang segala yang telah lama ditunggu-tunggu oleh kalian berdua.

sebab hidup, kadang bisa setiba-tiba itu,
dan itulah mengapa hidup adalah indah, dan layak diperjuangkan sepenuhnya.

[[kalau sudah begitu]]

kalau sudah cinta,
bagaimanapun juga akan tetap cinta.

sebab cinta tidak memerlukan alasan,
dia adalah alasan itu sendiri.

untuk segala yang kini dirasa,
rasakan lah, rasakan, dan rasakan lagi,
sampai apapun yang menghalang di hadapan,
tidak akan begitu terasa lagi.



Comments

Popular posts from this blog

2023: Sebuah Rangkuman

Ode of A Farewell.

too fall, too love.