Posts

Perempuan Manis yang Tersenyum di Musim Semi

Image
I. Kamu yang berparas cantik Bergaun jingga motif tulip Berpita jingga kerlap-kerlip Mari ikut denganku Menemuinya, melepas beban di hatinya Membuang keluh dibalik rindu-rindunya Lihatlah dia, kantung matanya Tataplah dia, resah di tiap tingkah bodohnya Besuklah dia, temui tiap jengkal harap-harapnya Katakan sejujurnya, sampaikan Katakan "Maaf, telah membuatmu menunggu" II. Jangan, biarkan dia lelah menanti Biarkan saja dia mati ditelan salju tahun ini Biarkan kakinya lelah berlari-lari mencarimu Tinggalkan saja dia bersama rubah yang siap memangsanya Bersama cekam dingin yang menggerogoti organ dalamnya Kamu jangan mendatanginya Dia lebih baik mati seperti itu Daripada harus memahat luka di langit-langit kamarmu Mencuri waktu-waktu menjelang tidurmu Menghabisi jengkal-jengkal mimpi indahmu Jangan! Jangan sampai terjadi padamu! III. Pagi ini kamu terlihat cantik sekali Tersenyum manis, cantik sekali Menari-nari kecil di sepanjang jalan, canti...

Tentang Menjadi Dewasa

Hari ini aku banyak bertemu dengan orang-orang dewasa Mereka tampak senang dengan kedewasaannya Bangga dengan anak-anaknya, pasangannya, harta bendanya Untuk beberapa masa kemudian, aku berpikir bahwa menyenangkan menjadi dewasa Namun, suara tangis bayi yang duduk di kursi belakang mengisak hatiku Dia menangis karena harus pergi meninggalkan ayahnya yang bekerja di Bandung Aku tidak tahan dan iba padanya Tetapi, peluh keringat kakek yang menenangkan cucunya membentur harapanku Dan raut muka nenek yang mengharap cucunya diam membongkar mimpi-mimpiku Aku tidak mampu! Menjadi ayah anak itu, menjadi anak kakek itu, menjadi dewasa! Menjadi dewasa itu tidak menyenangkan! Aku benci tumbuh besar! Aku benci pergi jauh dari ayah ibu! Aku benci jatuh cinta dan harus berkeluarga! Keluargaku sudah sempurna, tidak perlu kehadiran yang lain!

Wara-Wiri Kisah Si Ponco Terbaik Bangsa

Ini cerita tentangnya sebuah artikel paling fenomenal sepanjang masa terkapar lebar di setiap sudut pemiliknya menguasai daftar utama spek terbaik bangsa Ini kisah tentang harapan dunia dimulai dari yang paling di nomor dua dia mengajarkan pada kita bahwa yang utama terpatri pada yang sederhana Inilah pengajaran sebenarnya disiplin sebelum mengemban tugas teratur dalam memikul beban menaati setiap aturan karena yang utama selalu disusun dari ratusan dua Ini adalah sebuah hikmah bagi kalian calon pengemban amanah jangan tinggalkan setiapnya terlebih dengan kesengajaan atau terlena dalam kesibukan Kisah ini, cerita ini, dan pesan ini mohon diperhatikan harap dipedulikan karena setiapnya pasti ada hikmahnya Terima Kasih.

Kita Sudah Berjalan Sejauh Dua Tahun Cahaya dan Masih Belum Berjumpa Lagi (dalam antologi "Masihkah Cokelat dan Es Krim Berlaku?")

Wah, hujan deras hari ini apakah di daerahmu pun hujan? Bagaimana kabar perjalanan di sana? wah, di sini saya mulai baik Apa kabar hari ini, apakah pernah sakit atau sedih? saya sesekali begitu, tanpa kehadiran anda semuanya tidak sama Wah, sudah lama tidak bertatap mata ya bertegur sapa, via media juga tidak lagi Wah, kapan ya kita bisa berjumpa maaf sepertinya masih memakan waktu lama Wah, saya sudah melewati lubang hitam saya lihat anda di sana, sepertinya dengan yang lain Wah, semoga bahagia bersama dia ya wah, rupanya itu saya di mimpi hari ke 30 wah, di sebelahnya saya di mimpi hari ke 36 dst.

Kesamaan Siang, Malam, dan Dua Belas Batang Cokelat yang Gagal Tersampaikan

Jumlah siang dan malam selalu berbeda jumlah dua belas batang cokelat pun berbeda setiap batangnya Sekali ada kesamaan siang dan malam sekali tiba waktunya sekali ada kesempatan memberi dua belas batang cokelat sekali waktu tibanya Kesamaan siang dan malam di jumlah belum saya rasakan kesamaan angan, mimpi, harapan untuk menyampaikan dua belas batang cokelat pun sedemikian sehingga tidak terealisasikan Siang ini saya senang karena akan datang malam dua belas batang cokelat juga senang akan diberikan jika dan hanya jika siang, malam, dan dua belas batang cokelat memiliki kesan yang sama saya akan berikan ketiganya semua pada anda which is imposible to happen. begitulah kami siang dan malam menyampaikan salam sebagaimana dua belas batang cokelat pun menyampaikannya

hai kamu, mari kita tetap berteman (salah satu karya untuk semua "kamu" yang hanya padamu satu tafsirnya)

keberjalanan ini perjalanan kita berdua berpisah sambil terus bersama patut kita selebrasikan dalam keabadian walau aku tahu kita hanya sekedar teman biarkan saja tapi satu yang aku yakin perayaan itu akan datang kamu tetap menjadi teman di sisa-sisa harapan kita menjalani hidup bersama hingga datang keabadian yang merayakan perpisahan mari, aku bawa kamu ke jenjang pertemanan dalam menjalani kehidupan mungkin selanjutnya kita punya momongan ah sudahlah, hari ini aku ingin berhari raya merayakan angan tentang kamu dan menyelebrasikan kamu yang tak paham rasa ini padamu

Untuk Kamu Yang Menungguku Di Masa Depan (Katanya, padahal bohong dan saya menunggu yang lain) (dalam antologi puisi "Aku dan Kamu")

Hai kamu, yang berdiri di sana, terkapar sebenarnya terengah-engah, saban hari masih segar tertatih-tatih, saban hari masih sumringah Bangkit, angkat raga busungkan nyali bangun, kita masih punya asa terbaik, ya, kita menggenggamnya terhebat, ya, kita mencengkram eratnya tapi itulah kita, terlalu formil begitulah kami, terlalu benderais pura-pura ambis, selalu apatis ya begitulah kira-kira kita hanya tiang, tempat "nangkring" kebesarannya bukan angin, ya jelas bukan karena peran itu milik yang lain bukan angin, yang mengembangkan sayap kemegahannya oh aku lupa, itu bukan lagi punya kita yasudah, Aku akan kembali ke sana mengubur lagi mimpi tentang kita karena jiwa seumuran kita, lebih suka cinta-cinta dan suka-suka mengabdi? berarti? pengabdian? pencerdasan? cuih! omong kosong, kencing kalian saja masih belum lurus acap kali masih tengok kanan kiri, untuk sekedar pilih lagu di lebih dari TV