Posts

lamunan dan lembayung malam

[prolog: yah, begini aja] kok bisa-bisanya dulu nulis panjang lebar, sekarang mah begini aja lah, segini aja [gagal] untuk apa ada hari esok, jika sudah gagal sejak hari ini. [lowest point] I'm at my lowest point, And I'm afraid that I can't climbing back. [tidak dijual] ada yang tidak dapat dibeli, juga tidak dijual, adalah waktu. [maafkan] maafkan aku, sebab tidak merasakanmu [kapan nikah?] kalau ditanya begitu, kesannya seperti diburu-buru tapi jika selalu dijawab "belum tahu" lalu nikahnya kapan? dan dijawablah lagi, "belum tahu" haha. [merencanakan] kapan datang ke ayahnya? kapan menyambangi rumahnya? kapan nikah? kapan punya anak? kapan beli rumah? kapan beli mobil sendiri? kapan mulai investasi? kapan mulai mandiri? kapan umroh? kapan naik haji? kalau jawabannya tidak disusun mulai hari ini, maka semuanya hanya akan jadi: kapan-kapan. [jika sudah siap] kapan? jika sudah siap nanti kapan siapnya? kapan-kapan kalau tidak dipersiapkan, kapan siapnya?...

Tentang Menjadi Dewasa: Sekumpulan Tulisan-Tulisan Pendek

Keraguan. Awalnya, aku merasa bahwa menjadi dewasa artinya semakin panjang dan lebar pengetahuan yang dimiliki. Oleh karenanya, maka ketika diminta untuk mengambil keputusan, akan semakin kuat dasarnya dan meyakinkan alasannya. Rupa-rupanya, semakin dewasa artinya adalah semakin tidak tahu apa-apa dan berjalan lebih lambat, penuh kehati-hatian, diselimuti keraguan, dan limpahan kesalahan pengambilan keputusan yang berulang-ulang. Sialnya, setiap keputusan menjadi seperti rangkaian mekanisme reaksi kimia tidak berujung yang juga tidak stabil, merusak setiap waktu demi waktu begitu suatu keraguan datang, sedangkan dia tidak dapat juga dihentikan, dan membuatmu menjadi sering terdiam di pojok kamar tidur di tengah gelap dan dinginnya malam. Bersabar. Aku sudah lama menunggu masa-masa menjadi dewasa. Sejak kecil, aku bersabar untuk tumbuh menjadi anak-anak, remaja, lulus SMA, kuliah, kuliah lagi, dan akhirnya sampai di tahap yang disebut dewasa. Maka, sudah sewajarnya jika setelah sampai d...

too fall, too love.

i just haven't met you yet! --- about love:  some of my personal opinions, many of my points of view, all of me, for you. --- I really hate the idea of searching for a better one.  for if I do that, I'm afraid to find them ones. --- here are some reasons, why im still waiting for you:  you are a lady that I'm worth waiting for, or if it ain't so, then im just a dumb. waiting for you, for no reason. and its a no prob, because im just a dumb. --- god has no fair. he let me fall in love with you, while he doesn't give the same for you. what in the hell does he want me to do with that feeling, then? --- god is bad, he let me fall too deep in the wrong ocean, drowning slowly to the bottom of it. or maybe he actually, just do good instead, for if i never drown to the wrong ocean, i never know which ocean i should dive in. --- love let you do many magical things: many sacrifices that you always wonder the reasons why; many actions that you never wonder how; and, many fates...

Jatuh Cinta, dan Titik Koma

Jatuh Cinta, dan Titik Koma Seandainya jatuh cinta sesederhana: "Aku jatuh cinta padamu, titik". Pasti semua orang akan jatuh cinta! Sayangnya, jatuh cinta tidak berhenti pada titik, Dia berlanjut dengan koma, titik dua, tanda tanya, tanda seru, titik koma, kutip satu, kutip dua, rasa percaya, pembuktian, komitmen, persiapan yang matang, forecast keuangan, rencana keturunan, menyamakan persepsi dua pasang orang tua, menyikapi selisih di antara keluarga, menyiapkan mental, menguatkan fisik, belajar tentang sistem reproduksi manusia, mendalami ilmu agama, menyatukan dua insan, dan lain-lainnya. Sedemikian sehingga, jatuh cinta menjadi rumit sekali. Jadi, hey, kamu! Mengapa masih memilih jatuh cinta? Untuk apa repot-repot seperti itu, hah?! Titik, koma, titik koma, titik dua, tanda seru, tanda tanya, kata penghubung, kutip satu, kutip dua, dan seterusnya! Alasan Jatuh cinta tidak perlu alasan,  karena dia adalah alasan itu sendiri. Tenggelam Mencintaimu seperti menenggelamkan di...

Burung, Meteor, dan Benda Lain yang Terbang di Atas Kepalaku: A Special Release.

Prolog. Sudah lama rasanya tidak menjadikan media kata-kata untuk mengungkapkan isi kepala dengan sejujurnya. Malam ini, aku ingin sekali mengulang itu semua, seperti dulu ketika menulis bukan hanya masalah menyampaikan keresahan, namun juga untuk menghilangkan beban-beban pikiran. Sesederhana menceritakan tentang burung, meteor, dan benda lainnya yang melintas, terbang di atas kepala. Berisik Mungkin kamu juga pernah merasakan ini: Ketika kepalamu sungguh berisik, riuh, ricuh, kacau Terlalu gaduh di sana, sampai membuat dirimu terdiam di tengah keramaian, atau tulis di tiap-tiap obrolan Atau memaksa dirimu buta pada dunia luar, hitam saja, seolah tidak ada apa-apa di luar itu. Semuanya bukan karena kamu menginginkannya. Sebatas, dan dibatasi oleh berisiknya isi kepalamu sendiri saja, seperti sudah sumpek sekali di sana, dan dirimu terjebak di dalamnya, bersama dirimu sendiri, dan pikiranmu sendiri, terus-menerus. Setidaknya begitulah aku, dan mengapa cukup bagiku berada di kamarku sen...

Tau gak, sih?

Menyederhanakan Kebahagiaan Aku pikir, akan sangat membahagiakan Jika seseorang mampu menyederhanakan bahagianya Dia permudah dirinya untuk bisa bahagia, Misalnya dengan tidak menggantungkannya pada orang lain, cukup pada diri sendiri saja Atau bisa melalui tidak menyandarkannya pada besarnya upah per bulan, cukup pada rasa syukur dengan yang ada Lainnya, dengan tidak menunda-nunda kebahagiaan itu sendiri sampai waktu tertentu, bahagia saja sejak saat ini juga, sebisa-bisanya Ah, betapa bahagianya! Merumuskan Kecantikan Anggaplah kecantikan datang dari fisik, Oke, anda tidak setuju? Juga dari hati? Bolehlah Tidak cukup sampai disitu katanya, Ada lagi? Akhlak yang indah, tutur kata yang lembut? Terserah anda saja Yang jelas, jika ada yang cantik, Lalu dia sungguh-sungguh malu-malu, Melangkah dengan ragu-ragu, tersipu-sipu Maka malu-malu itulah pangkat dari kecantikan yang sudah ada, mengalikan kecantikan itu berkali-kali lipat, menjadi jauh lebih bernilai harganya! Bagaimana kalau kecan...

Perempuan Hujan: Bagian 1

  PEREMPUAN HUJAN: BAGIAN 1 0. Perempuan Hujan (Karya "The Rain") Perempuan hujanku lagu ini untukmu Lewat cara indahmu kau menyelamatkan aku Bila hujan menyapa hangat hati terasa Di rinai dan derasnya ada senyummu di sana Jika nanti aku pergi dengarlah bait janji ini Dan biarlah musim berganti kau tersimpan di hati Bila hujan menyapa hangat hati terasa Di rinai dan derasnya ada senyummu di sana Jika nanti aku pergi dengarlah bait janji ini Dan biarlah musim berganti kau tersimpan di Kau tersimpan di uh kau tersimpan di hati Perempuan hujanku lagu ini untukmu I. Menemukanmu Aku menemukanmu begitu saja, di tengah rindangnya pepohonan, ketika langit mulai abu-abu kehitaman, dan dari sana turun rintik-rintik hujan, seperti itu, dan aku masih ingat betul rasanya menemukanmu. II. Kehilanganmu Aku pernah menemukanmu, lalu kemudian kamu pergi meninggalkan, Dan aku berkali-kali menunggumu, untuk selanjutnya yang ditunggu tiada pernah datang, Juga aku beberapa kali kehilanganmu, berha...