Tentang Berpuisi, Tentang Cinta, dan Berpuisi Tentang Cinta

Kamu melarangku untuk berpuisi tentangnya
Katamu: membuang-buang waktu, mendistraksi, merusak
Jelasmu: belum waktunya, bukan saatnya, nanti saja

Aku? 
Seperti biasanya, percaya!
Seribu persen melaksanakan amanah,
Aku berhenti, keluar, stop, menjauh dari menulis demikian
Puisi-puisi kugubah, yang sudah ada kuhapus, yang sudah di kepala dibuang jauh

Lalu, kau tahu apa?
Ternyata itu semua memang baik,
Aku senang, kamu senang, beberapa saat
Aku bersyukur, berterimakasih lah kita satu sama lain
Tidak apa-apa kecuali apa-apa yang baik

Sampai suatu hari,
Kamu jatuh cinta,
Kamu membuang-buang waktu,
Kamu terdistraksi,
Kamu...
Kamu...
Kamu menerima fitrahmu sebagai manusia, dan itu sebenar-benarnya benar, semoga...

Tapi, ada baiknya kusampaikan saja
Karenanya, karena perusakan yang dibuat cinta padamu,
Aku tidak percaya lagi sama kamu, 
Ya, kamu dan seluruh jenismu
Manusia dan anak cucunya!

Comments

Popular posts from this blog

2023: Sebuah Rangkuman

Ode of A Farewell.

[[let's talk about love, once again]]