Tuhan, Maaf Aku Telah Dzalim Pada Diriku Sendiri

Berdoa

Aku sibuk berdoa, memohon perihal keinginan-keinginan yang tampak menyenangkan
Sampai-sampai, aku lupa bahwa Tuhan hanya memberikan apa-apa yang aku butuhkan,
Dan yang demikian lah yang terbaik, lagi kelak menjadi sumber ketenangan satu-satunya

QS. Al-Qasash: 24

رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ

"Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku."

Astaghfirullahaladziim.

Bersabar

Bersabar tidak semudah kelihatannya, atau diucapkannya, atau terdengarnya
Jauh dari itu semua, bersabar sangatlah sulit dan butuh konsistensi level tinggi

Rasulullah ﷺ bersabda, 

"Sabar itu ada empat macam; sabar dalam menjalankan fardu, sabar dalam menghadapi musibah, sabar menghadapi gangguan manusia, dan sabar dalam kefakiran."

Bersabar lah dalam menjalani yang benar, 
Bersabar untuk menjauhi yang salah, 
Bersabar menangkal pengaruh buruk lingkungan, 
Bersabar dalam menghadapi musibah dan kesulitan yang tampak tiada berkesudahan, 

Sampai bersabar menunggu datangnya kebaikan-kebaikan dari sabar itu sendiri, yang Tuhan genggam di Arsy'-Nya

QS. Al-Baqarah: 153,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اسۡتَعِيۡنُوۡا بِالصَّبۡرِ وَالصَّلٰوةِ ؕ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيۡنَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.”

Sungguh pantaslah orang yang bersabar kelak mendapatkan dzafir, kemuliaan dari sisi-Nya, 
Karena sejatinya, kemampuan sabar itu sendiri adalah nikmat yang sungguh besar lagi memuliakan pelakunya
Semoga kita senantiasa diberikan hikmah, izzah, azzam, dan istiqomah dalam kesabaran yang kita perjuangkan

Bersedih

QS. Ali-Imran: 139

وَلَا تَهِنُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَنْتُمُ الْاَعْلَوْنَ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْ


"Dan jangan putus asa, jangan sedih. Kamu pasti akan menang jika kamu adalah orang-orang yang benar-benar beriman.

Tiada lah bersedih itu memberikan manfaat bagi kita
Tiada pula, sama sekali, bersedih mampu menyelesaikan permasalahan yang ada

Resolusi, jawaban, tidak hadir dalam murung dan gundah gulana yang mempasifkan diri kita
Melainkan muncul dari keberanian melawan penyebab gelisahnya hati, dan optimisme dalam diri

Tidak, tidak lah dikatakan beriman seorang muslim yang bersedih, merasa ditinggalkan, kesepian
Sedang Tuhannya selalu bersamanya, melindunginya, dan selalu berada di dekatnya, lebih dekat dari urat lehernya sendiri, mengetahui segala bisikan hati kita

QS. Ad-Dhuha:3

مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىۗ

"Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu"

QS. Qaf: 16

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهٖ نَفْسُهٗ ۖوَنَحْنُ اَقْرَبُ اِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيْدِ

Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan "mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya"

Jangan, jangan lah bersedih, jangan memaku diri dalam keputusasaan.
Karena yang demikian hanya akan menimbulkan perusakan-perusakan diri yang kontinu.

Berharap lah, berdoa lah, taqarrub lah kepada Tuhan
Hilangkan kesedihan akan permasalahan, dan ganti itu semua dengan mendekatkan diri pada-Nya

Dalam Pengawasan Allah SWT

Mari kita renungkan sejenak masa-masa ketika kita masih duduk di bangku kuliah.

Saat dosen yang sedang mengajar memiliki mata yang tajam, beranikah kita bermain handphone saat kelas?
Mana mungkin.

Atau pada waktu ujian, bila pengawas ujiannya bermata elang, atau CCTV diletakkan di setiap tempat, adakah nyali kita untuk mencontek atau membuka catatan? Tidak.

Yang demikian, adalah contoh-contoh bagaimana kita sejatinya sangat mampu mendadak baik dan ikut aturan jika ada dalam pengawasan yang ketat.
Jikalau memang begitu, bagaimana dengan hidup ini, adakah diri kita sedang diawasi setiap saatnya?

QS. Al-Ahzab: 52

وَكَانَ اللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ رَقِيبًا

"Dan adalah Allah Maha Mengawasi segala sesuatu".

Demikianlah, saudaraku.
Sungguh, bersumpah diriku, bahwa kita selalu ada dalam pengawasan Tuhan.
Tidak mungkin kita pernah sendirian dalam hidup ini, karena sejatinya kita selalu berada dalam penglihatan-Nya.
Dalam sendiri, dalam ramai, terang, gelap, dimana pun kita, tidak pernah lepas, sama sekali, dari Allah SWT.

QS. Al-Mujadilah: 7

اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَا يَكُوْنُ مِنْ نَّجْوٰى ثَلٰثَةٍ اِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ وَلَا خَمْسَةٍ اِلَّا هُوَ سَادِسُهُمْ وَلَآ اَدْنٰى مِنْ ذٰلِكَ وَلَآ اَكْثَرَ اِلَّا هُوَ مَعَهُمْ اَيْنَ مَا كَانُوْاۚ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوْا يَوْمَ الْقِيٰمَةِۗ اِنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ 

"Tidakkah engkau perhatikan, bahwa Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi? Tidak ada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dialah yang keempatnya. Dan tidak ada lima orang, melainkan Dialah yang keenamnya. Dan tidak ada yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia pasti ada bersama mereka di mana pun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitakan kepada mereka pada hari Kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu"

Tiada lah satu pun gerak-gerik yang nyata sampai niat-niat yang tersembunyi melainkan ada dalam pengawasan Tuhan.

Tiada bisikan dalam hati yang luput dari pengetahuan-Nya:

QS. At-Tagabun: 4

 مَا تُسِرُّوْنَ وَمَا تُعْلِنُوْنَۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ ۢبِذَاتِ الصُّدُوْرِ

"Dia mengetahui apa yang di langit dan di bumi, dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati"

Allah SWT mengetahui apa yang kita lihat dan pandangi, juga niat-niat apa yang terlintas dalam pandangan tersebut.

QS. Ghafir: 19

يَعۡلَمُ خَآٮِٕنَةَ الۡاَعۡيُنِ وَمَا تُخۡفِى الصُّدُوۡرُ

"Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang tersembunyi dalam dada"

QS. An-Nur: 30

قُلْ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ يَغُضُّوْا مِنْ اَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوْا فُرُوْجَهُمْۗ ذٰلِكَ اَزْكٰى لَهُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا يَصْنَعُوْنَ

"Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu, lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat."

Tuhan selalu, tidak pernah lepas dari apa-apa yang kita ucapkan.

QS. Qaf: 18

مَا يَلۡفِظُ مِنۡ قَوۡلٍ اِلَّا لَدَيۡهِ رَقِيۡبٌ عَتِيۡدٌ

"Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat)"

Dan, tentu saja, Dia mustahil lupa atau abai terhadap yang lebih nyata dari itu. Karena, pada intinya pengawasan Allah SWT bersifat menyeluruh dan berkuasa atas dimensi tempat, waktu, bahkan batin. Selain dari itu, mudah saja Sang Kuasa mengawasi apa yang dikuasainya, kan?

QS. Al-Hadid: 4

هُوَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِۗ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِى الْاَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاۤءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيْهَاۗ وَهُوَ مَعَكُمْ اَيْنَ مَا كُنْتُمْۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌۗ

"Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa; kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar dari dalamnya, apa yang turun dari langit dan apa yang naik ke sana. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan"

Dengan demikian, sudah cukuplah bagi kita untuk takut dan waswas setiap harinya dalam hidup ini. Sungguh, jika dosen killer atau pengawas bermata elang saja sudah cukup menakutkan dan mencegah kita untuk berbuat buruk, mengapa pengawasan Tuhan Yang Maha Mengawasi tetap membuat diri ini luput? Sedang yang namanya pencatatan amal baik dan buruk justru tiada akan luput dari kita.

QS. Qaf: 17

اِذۡ يَتَلَقَّى الۡمُتَلَقِّيٰنِ عَنِ الۡيَمِيۡنِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيۡدٌ

"(Ingatlah) ketika dua malaikat mencatat (perbuatannya), yang satu duduk di sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri"

Dan yang lebih jauh lagi, tidakkah pencatatan ini, yang kelak akan ditanyakan pertanggungjawaban setiap amal kita nantinya, masih gagal menggetarkan hati kita? Sedang balasan dari Allah SWT sungguh amatlah pedih.

QS. Al-Zalzalah: 8

وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ

"Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya."

QS. Al-Maidah: 98

اِعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِۙ وَاَنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌۗ

"Ketahuilah, bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya dan bahwa Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."

Selanjutnya, setelah seluruhnya itu, maka aku berwasiat pada diriku sendiri dan saudara-saudara ku yang seiman, untuk selalu merasakan bahwa diri kita berada dalam pengawasan Allah SWT. Yang demikian itu selain akan membawa pada kebaikan diri dan lingkungan, juga merupakan tanda-tanda muhsinin.

Hadits riwayat Muslim No. 8

قَالَ : فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ الإِحْسَانِ, قَالَ : أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ

"Dia bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang ihsan”. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,”Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatNya. Kalaupun engkau tidak melihatNya, sesungguhnya Dia melihatmu.”

Terlebih lagi, aku mengajak saudaraku semuanya untuk senantiasa merasa bahwa diri ini dzalim pada dirinya sendiri. Sehingga, mari kita senantiasa memohon ampunan kepada Allah SWT, supaya kita dibebaskan dari dosa-dosa dan diberikan petunjuk ke jalan yang benar.

QS. Al-Qasash: 17

رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي فَغَفَرَ لَهُ ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

"Ya Tuhanku sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku. Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang."

QS. Al-Qasash: 21-22

رَبِّ نَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ

عَسَىٰ رَبِّي أَنْ يَهْدِيَنِي سَوَاءَ السَّبِيلِ

"Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu. Mudah-mudahan Tuhanku memimpinku ke jalan yang benar."

Dzalim Terbesar

Ku berbicara panjang lebar,
Menulis kesana kemari,
Berkomentar, nasehat-nasehat ku terangkan

Sedang dalam diri, maksiat masih meliputi
Kotor, hina, bodoh, fakir, adalah sikap sehari-hari
Sungguh aku telah dzalim dengan sangat besar

Aku hanya mampu bicara,
Sedang melakukan sama sekali tidak,
Ampunilah aku, Tuhan!

QS. As-Saff: 2-3 

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَ تَقُوْلُوْنَ مَا لَا تَفْعَلُوْنَ
كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللّٰهِ اَنْ تَقُوْلُوْا مَا لَا تَفْعَلُوْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? (Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan."

Dan karena demikian itu, aku memohon kepada-Mu untuk diberikan sustainability dalam berada di jalan yang Kau ridhoi.

QS. Ali-Imran: 8

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً ۚاِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ 

"(Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.”

آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن

Segala kebaikan datangnya dari Allah SWT, dan tiada yang datang dari seorang hamba melainkan kedzaliman dan keburukan. Maafkanlah saudaramu ini, saudaraku. Perbaikilah dia dari kesalahan yang diperbuatnya sendiri, aku mohon dengan sangat, saudaraku.

Comments

Popular posts from this blog

2023: Sebuah Rangkuman

Ode of A Farewell.

[[let's talk about love, once again]]